Daftar Blog Saya

Kamis, 21 Juni 2018

Kata - kata Bijak Imam Syafii


KATA BIJAK IMAM SYAFI'I

"Siapa yang menghendaki kehidupan dunia, maka harus disertai dengan ilmu. Dan siapa yang menghendaki kehidupan akhirat, juga harus dengan ilmu.“
(Imam Syafi’i)

“Kaji dan dalamilah sebelum engkau menduduki jabatan, karena kalau engkau telah mendudukinya, maka tidak ada kesempatan bagimu untuk mengkaji dan mendalaminya.”
(Imam Syafi’i)

”Pekerjaan terberat itu ada tiga: Sikap dermawan di saat dalam keadaan sempit, Menjauhi dosa di kala sendiri, Berkata benar di hadapan orang yang ditakuti.“
(Imam Syafi’i)

“Kebaikan itu ada di lima perkara: kekayaan hati, bersabar atas kejelekan orang lain, mengais rezeki yang halal, taqwa, dan yakin akan janji Allah Swt.”
(Imam Syafi’i)

”Pilar kepemimpinan itu ada lima : perkataan yang benar, menyimpan rahasia, menepati janji, senantiasa memberi nasehat dan menunaikan amanah.“
(Imam Syafi’i)

“Orang yang mengkaji ilmu faraid, dan sampai pada puncaknya, maka akan tampil sebagai sosok orang yang ahli berhitung. Adapun ilmu hadits, itu akan tampak nilai keberkahan dan kebaikannya pada saat tutup usia. Adapun ilmu fiqih, itu merupakan ilmu yang berlaku untuk semua kalangan baik muda maupun yang tua, karena fiqih merupakan dasar dari segala ilmu.”
(Imam Syafi’i)

”Andaikan aku ditakdirkan mampu menyuapkan ilmu kepadamu, pasti kusuapi engkau dengan ilmu.“
(Imam Syafi’i)

“Barangsiapa mengaku dapat menggabungkan dua cinta dalam hatinya, cinta kepada dunia dan sekaligus cinta kepada Allah, maka dia telah berdusta.”
(Imam Syafi’i)

“Jika ada seorang yang ingin menjual  dunia ini kepadaku dengan nilai harga sekeping roti, niscaya aku tidak akan membelinya.”
(Imam Syafi’i)

“Kulupakan dadaku dan kubelenggu penyakit tamakku, karena aku sadar bahwa sifat tamak bisa melahirkan kehinaan.”
(Imam Syafi’i)

“Orang-orang yang sehari-harinya hanya sibuk mencari uang untuk kesejahteraan keluarganya, maka mustahil ia mendapat ilmu pengetahuan.”
(Imam Syafi’í)

“Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung **bahayanya* kebodohan.”*
(Imam Syafi’i)

“Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian?, sedangkan kain kafannya sedang di tenun.”
(Imam Syafi’i)

“Orang yang berilmu dan beradab, tidak akan diam di kampung halaman, tinggalkan negerimu, merantaulah ke negeri orang.”
(Imam Syafi’i)

“Betapa aku senang, jika semua ilmu yang aku ketahui dimengerti oleh semua orang, maka dengannya aku mendapat pahala, meskipun mereka tidak memujiku.”
(Imam Syafi’i)

“Jangan mencintai orang yang tidak mencintai Allah. Kalau dia berani meninggalkan Allah, apalagi meninggalkan kamu.”
(Imam Syafi’i)

“Banyak orang yang mengatakan: mencintai wanita itu sangat menyiksa. Tapi, sebenarnya yang sangat menyiksa itu adalah mencintai orang yang tidak mencintaimu.”
(Imam Syafi’i)

“Faqih itu adalah orang yang faqih dengan perbuatannya, bukan faqih dengan kata-kata dan ucapannya.”
(Imam Syafi’i)

“Engkau takkan mampu menyenangkan semua orang. Karena itu, cukup bagimu memperbaiki hubunganmu dengan Allah, dan jangan terlalu peduli dengan penilaian manusia.”
(Imam Syafi’i)

“Sebagaimana Tuhanmu telah mencukupkan rezekimu di hari kemarin, maka jangan khawatirkan rezekimu untuk esok hari.”
(Imam Syafi’i)

“Jika semua orang menjauh ketika engkau mendapat kesulitan, maka ketahuilah bahwa Allah Swt ingin membuatmu kuat dan Ia akan menjadi penolongmu.”
(Imam Syafi’i)

“Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina, dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu akan semakin wangi ketika disulut api.”
(Imam Syafi’i)

“Silahkan hina diriku sepuas kalian, aku akan tetap diam saja. Bukannya aku tidak punya jawaban, tapi singa selalu tidak akan membalas gonggongan anjing.”
(Imam Syafi’i)

“Banyak orang yang telah meninggal, tapi nama baik mereka tetap kekal. Dan banyak orang yang masih hidup, tapi seakan mereka orang mati yang tak berguna.”
(Imam Syafi’i)

“Kemuliaan diri (marwah) itu rukunnya ada 4: Akhlak yang baik, dermawan, rendah hati dan taat beribadah.”
(Imam Syafi’i)

“Do’a di saat tahajud adalah umpama busur panah yang melesat tepat mengenai sasaran.”
(Imam Syafi’i)

Anisa Gram, [06.04.18 15:04]
“Kamu seorang manusia yang dijadikan dari tanah dan kamu juga akan disakiti (dihimpit) dengan tanah.”
(Imam Syafi’i)

“Perbanyakkan menyebut Allah daripada menyebut makhluk . Perbanyakkan menyebut akhirat daripada menyebut dunia.”
(Imam Syafi’i)

”Ilmu itu bukan yang dihafal tetapi yang memberi manfa’at.“
(Imam Syafi’i)

“Barangsiapa yang menasehatimu dengan cara sembunyi-sembunyi maka ia benar-benar menasehatimu. Kemudian barangsiapa yang menasehatimu dihadapan orang banyak, ia sebenarnya menghinamu.”
(Imam Syafi’i)

“Dosa-dosa-ku kelihatan terlalu besar buatku, tapi setelah kubandingkan dengan keampunan-Mu, ternyata keampunan-Mu jauh lebih besar.”
(Imam Syafi’i)

“Bumi Allah amatlah luas  namun suatu saat apabila takdir sudah datang angkasapun  serasa sempit.”
(Imam Syafi’i)

“Jadikan akhirat di hatimu, dunia di tanganmu, dan kematian di pelupuk matamu.”
(Imam Syafi’i)

“Sebesar-besar aib (keburukan) adalah kamu mengira keburukan orang lain sedangkan keburukan itu terdapat dalam diri kamu sendiri.”
(Imam Syafi’i)

“Aku mampu berhujah dengan 10 orang berilmu, tapi aku akan kalah pada 1 orang yang jahil karena ia tidak tahu akan landasan ilmu.”
(Imam Syafi’i)

“Ilmu itu seperti air. Jika ia tidak bergerak: maka ia akan menjadi keruh lalu membusuk.”
(Imam Syafi’i)

“Menghindarkan telinga dari mendengar hal-hal yang tidak baik merupakan suatu keharusan, sebagaimana seseorang mensucikan tutur katanya dari ungkapan buruk.”
(Imam Syafi’i)

“Kesabaran adalah akhlak mulia, yang dengannya setiap orang dapat menghalau segala rintangan.”
(Imam Syafi’i)

“Menganggap benar dengan hanya satu pandangan merupakan suatu bentuk ketertipuan. Berpegangan dengan suatu pendapat itu lebih selamat daripada berkelebihan dan penyesalan. Melihat dan berpikir, keduanya akan menyingkap keteguhan hati dan kecerdasan. Bermusyawarah dengan orang bijak merupakan bentuk kemantapan jiwa dan kekuatan mata hati. Maka, berpikirlah sebelum menentukan suatu ketetapan, atur strategi sebelum menyerang, dan musyawarahkan terlebih dahulu sebelum melangkah maju ke depan.”
(Imam Syafi’i)

“Barangsiapa mengadu domba untuk kepentinganmu, maka dia akan mengadu domba dirimu; dan barangsiapa menyampaikan fitnah kepadamu, maka ia akan memfitnahmu.”
(Imam Syafi’i)

“Barangsiapa jika engkau menyenangkannya, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu. Begitu juga ketika kau membuatnya marah, dia berkata : pada dirimu ada yang bukan milikmu.”
(Imam Syafi’i)

“Tak akan sempurna (akal) seorang laki-laki, kecuali dengan empat hal; beragama, amanah, pemeliharaan dan penjagaan diri, serta ketenangan dan ketabahan.”
(Imam Syafi’i)

“Sebaik-baik harta simpanan adalah taqwa, dan sejelek-jeleknya adalah sikap permusuhan.”
(Imam Syafi’i)

“Siasat manusia jauh lebih dahsyat dari siasat binatang.”
(Imam Syafi’i)

“Keluarga manapun yang wanita-wanitanya tidak pernah bertemu dengan laki-laki yang bukan anggota keluarga, dan laki-lakinya tidak pernah bertemu dengan wanita-wanita yang bukan dari keluarganya, niscaya akan ada dari anak-anak mereka yang bodoh (karena-kuper).”
(Imam Syafi’i)

“Keridhaan semua manusia adalah satu hal yang mustahil untuk dicapai, dan tidak ada jalan untuk terselamatkan dari lidah mereka, maka lakukanlah apa yang bermanfaat untuk dirimu dan berpegang teguhlah dengannya.”
(Imam Syafi’i)

“Kedermawanan dan kemuliaan adalah dua hal yang dapat menutupi aib.”
(Imam Syafi'i)

“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.”
(Imam Syafi’i)

“Tidak ada seorangpun yang hidup dengan tanpa adanya orang yang dicintai dan orang yang dibenci, kalau memang demikian realitasnya, maka hendaknya ia senantiasa bersama orang-orang yang taat kepada Allah Swt.”
(Imam Syafi’i)

“Karakter umum manusia adalah pelit, termasuk hal yang menjadi kebiasaannya adalah apabila ada orang yang mendekatinya, maka ia akan menjauhinya, dan apabila ada orang yang menjauh darinya, iapun akan mendekati orang itu.”
(Imam Syafi’i)

Anisa Gram, [06.04.18 15:04]
“Janganlah kamu berkonsultasi kepada orang yang di rumahnya tidak terdapat makanan, karena hal tersebut menandakan tidak berfungsinya akal mereka.”
(Imam Syafi’i)

“Bukanlah orang yang berakal itu manakala dihadapkan kepadanya perkara yang baik dan perkara yang buruk, lantas ia memilih yang baik, akan tetapi dikatakan orang berakal apabila dihadapkan kepadanya dua hal yang buruk lantas ia memilih yang paling ringan keburukannya di antara keduanya.”
(Imam Syafi’i)

“Perdebatan dalam agama akan mengeraskan hati dan menimbulkan rasa dendam.“
(Imam Syafi’i)

“Jika engkau mendengar sesuatu yang engkau benci tentang sahabatmu, maka jangan tergesa-gesa untuk memusuhinya, memutus tali persahabatan, dan kamu menjadi orang yang telah menghilangkan suatu keyakinan dengan keraguan. Tetapi temuilah dia! Dan katakan kepadanya, “Aku mendengar kamu melakukan ini dan itu….?” Tentunya dengan tanpa memberitahukan kepadanya siapa yang memberi informasi kepadamu. Jika ia mengingkarinya, maka katakan kepadanya, “Kamu lebih jujur dan lebih baik”, cukup kalimat itu saja dan jangan menambahi kalimat apapun. Namun jika ia mengakui hal itu, dan ia mengemukakan argumentasinya akan hal itu, maka terimalah.”
(Imam Syafi’i)

“Orang yang pandai akan bertanya tentang apa yang ia ketahui dan tidak ia ketahui. Dengan menanyakan apa yang ia ketahui, maka ia akan semakin mantap, dan dengan menanyakan apa yang belum ia ketahui, maka ia akan menjadi tahu. Sementara orang bodoh itu meluapkan kemarahannya karena **sulitnya* ia belajar, dan ia tidak menyukai pelajaran.”*
(Imam Syafi’i)

“Sejelek-jelek bekal menuju ke alam akhirat adalah permusuhan dengan sesamanya.”
(Imam Syafi’i)

“Terlalu keras dan menutup diri terhadap orang lain akan mendatangkan musuh, dan terlalu terbuka juga akan mendatangkan kawan yang tidak baik, maka posisikan dirimu di antara keduanya.”
(Imam Syafi’i)

“Jadikanlah diam sebagai sarana atas pembicaraanmu, dan tentukan sikap dengan berfikir.”
(Imam Syafi’i)

“Manusia yang paling tinggi kedudukannya adalah mereka yang tidak melihat kedudukan dirinya, dan manusia yang paling banyak memiliki kelebihan adalah mereka yang tidak melihat kelebihan dirinya.”
(Imam Syafi’i)

“Sesungguhnya Hasad itu terlahir dari suatu kehinaan, lekatnya tabiat, perubahan struktur tubuhnya, runtuhnya temperatur tubuh dan lemahnya daya nalarnya.”
(Imam Syafi’i)

“Orang yang paling Zhalim adalah mereka yang melakukan kezhaliman itu pada dirinya sendiri. Bentuk kezhaliman itu adalah :
• orang yang bersikap tawadhu’ ( rendah hati ) di depan orang yang tidak menghargainya.
• menumpahkan kasih sayangnya kepada orang yang tidak ada nilai manfaat.
• mendapat pujian dari orang yang tidak dikenalnya.
(Imam Syafi’i)

“Siapa yang menginginkan khusnul khotimah dipenghujung umurnya, hendaknya ia berprasangka baik kepada manusia.”_
(Imam Syafi’i)

“Bersihkan pendengaran kalian dari hal-hal yang tidak baik, sebagaimana kalian membersihkan mulut kalian dari kata-kata kotor, sesungguhnya orang yang mendengar itu tidak jauh berbeda dengan yang berucap. Sesungguhnya orang bodoh itu melihat sesuatu yang paling jelek dalam dirinya, kemudian ia berkeinginan untuk menumpahkannya dalam diri kalian, andaikan kalimat yang terlontarkan dari orang bodoh itu dikembalikan kepadanya, niscaya orang yang mengembalikan itu akan merasa bahagia, begitu juga dengan kehinaan bagi orang yang melontarkannya.”
(Imam Syafi’i)

“Tidak termasuk saudaramu orang yang senang mencari muka di hadapanmu.”
(Imam Syafi’i)

“Barangsiapa benar dalam berukhuwah dengan saudaranya, maka kekurangannya akan diterima, kelemahannya akan ditutupi dan kesalahan-kesalahannya dima’afkan.”
(Imam Syafi’i)

“Orang yang berakal adalah mereka yang dapat menjaga dirinya dari segala perbuatan tercela.”
(Imam Syafi’i)

“Tiada kebahagiaan yang menyamai persahabatan dengan saudara yang satu keyakinan, dan tiada kesedihan yang menyamai perpisahan dengan mereka.”
(Imam Syafi’i)

Anisa Gram, [06.04.18 15:04]
“Berapa banyak orang yang telah berbuat kebajikan kepadamu yang membuatmu terbelenggu dengannya, dan berapa banyak orang yang memperlakukanmu dengan kasar dan ia memberi kebebasan kepadamu.”
(Imam Syafi’i)

“Barangsiapa yang ditertawakan karena suatu masalah, maka ia tidak akan pernah melupakan masalah tersebut.”
(Imam Syafi’i)

“Jika terdapat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, maka mulailah dari yang terpenting dan mendesak.”
(Imam Syafi’i)

“Barangsiapa menyimpan rahasianya, maka kebaikan ada di tangannya.”
(Imam Syafi’i)

—------------------------------.

Tak ubahnya “emas” semuanya berwarna kuning….
namun tidak semua emas punya nilai yang sama….

Kayu-kayu cendana bila tidak semerbak baunya….orang tak dapat membedakan  mana “cendana” dan mana “kayu bakar”

Bisa jadi Singa yang buas “mati kelaparan” di rimbanya…
sebab daging-daging domba dimakan oleh sang anjing….

Hamba sahaya yang hina, terkadang tidur di atas sutera…sedang bangsawan mulia tidur di atas gundukan debu…

Kenapa engkau meremehkan nilai doa kepada Allah…
apakah engkau tahu apa yang dihasilkan oleh doa..?.

Ibarat panah di malam hari, ia tidak akan meleset…namun ia punya batas dan setiap batas ada saatnya selesai..

Banyak orang berbicara tentang hal ihwal wanita,….
konon mencintai wanita terlalu dalam adalah ujian hidup yang pedih….

Aku terlambat datang diantara orang-orang yang dungu…..yang mereka tidak mengetahui hak-hak sastrawan…sampai kepala ditukarnya dengan ekor….

Manusia dapat disatukan….
namun akalnya tetap berbeda….
baik dalam masalah “sastra” maupun dalam masalah “hitungan”

—-------------------------------------

“Dunia hanyalah bangkai yang berbau yang dimakan anjing-anjing. Anjing-anjing itu hanya ingin menarik-narik dan merobeknya.
Apabila engkau menghindarinya maka dirimu akan selamat apabila engkau ikut menariknya berarti engkau berebutan dengan anjing.”
(Imam Syafi’i)

“Kenyang itu akan membuat badan jadi berat, mengeraskan hati, menghilangkan kecerdasan, mengajak tidur dan melemahkan ibadah.”
(Imam Syafi’i)

“Sebuah keterlambatan tak akan mengurangi rizkimu. Dan rizkimu pun tak akan bertambah dengan kepayahan badanmu.”
(Imam Syafi’i)

”Tiada kesusahan yang kekal, tiada kegembiraan yang abadi,  tiada kefakiran yang lama, tiada kemakmuran yang lestari.“
(Imam Syafi’i)

“Apabila sikap hatimu selalu rela dengan apa yang ada maka tak ada perbedaan bagimu antara dirimu sendiri dan para hartawan.”
(Imam Syafi’i)

”Jika engkau melihat seseorang berjalan di atas air dan bisa terbang di udara, maka janganlah kehebatan itu menjadikan engkau lengah dan terheran-heran kepadanya, sampai engkau mengetahui secara persis atas apa yang di kerjakannya itu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.“
(Imam Syafi’i)

“Kepandaian itu ada dalam masalah agama, bukan dalam masalah keturunan, kalau saja kepandaian diukur dalam masalah keturunan, maka tak ada satu orang pun yang cakap seperti Fatimah putri Rasulullah Saw dan putri-putri beliau yang lain.”
(Imam Syafi’i)

“Barangsiapa mempelajari Al-Qur’an, maka mulia nilainya. Barangsiapa berbicara tentang fiqih, maka akan berkembang kemampuannya. Barangsiapa menulis Hadits, maka akan kuat hujjahnya. Barangsiapa mengkaji bahasa, maka akan lembut tabiatnya. Barangsiapa mengkaji ilmu hitung, maka akan sehat pikirannya. Barangsiapa tidak menjaga jiwanya, maka ilmunya tidak akan berguna baginya.”
(Imam Syafi’i)

“Barangsiapa yang dipancing untuk marah, namun ia tidak marah, maka dia tak ubahnya keledai, dan barangsiapa yang diminta keridhaannya namun tidak ridha, maka dia adalah syetan.”
(Imam Syafi’i)

“Besarnya rasa takut itu sesuai dengan kapasitas ilmunya. Tiada seorang alim pun yang ia takuti kecuali kepada Allah Swt. Yang merasa aman akan marah Allah Swt, dialah si-jahil. Yang merasa takut akan marah Allah Swt, dialah si-arif.”
(Imam Syafi’i)



8 JENIS REZEKI DARI ALLAH TA’ALA


*1. Rezeki Yang Telah Dijamin*

‎وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ

_*“Tidak ada satu makhluk melatapun yang bergerak di atas bumi ini yang tidak dijamin ALLAH rezekinya.” (QS. Hud: 6)*_


*2.  Rezeki Karena Usaha*

‎وَأَن لَّيْسَ لِلْإِنسَانِ إِلَّا مَا سَعَى

_*“Tidaklah manusia mendapatkan apa-apa kecuali apa yang dikerjakannya.” (QS. An-Najm: 39)*_


*3. Rezeki Karena Bersyukur*

‎لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

_*“Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7)*_


*4. Rezeki Tak Terduga*

‎وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجًا( ) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

_*“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberi nya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. At-Thalaq: 2-3)*_


*5. Rezeki Karena Istighfar*

‎فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ( ) يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا

_*“Beristighfarlah kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, pasti Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta.” (QS. Nuh: 10-11).*_


*6. Rezeki Karena Menikah*

‎وَأَنكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ

_*“Dan nikahkanlah orang-orang yg masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan ke- cukupan kepada mereka dengan kurnia-Nya.” (QS. An-Nur: 32)*_


*7. Rezeki Karena Anak*

‎وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

_*“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.” (QS. Al-Israa’: 31)*_


*8. Rezeki Karena Sedekah*

‎مَّن ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً

_*“Siapakah yang mahu memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (infak & sedekah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.” (QS. Al-Baqarah: 245)*_


 Ustadz Zainal Abidin bin Syamsuddin Lc

Rabu, 30 Maret 2016

MATA KULIAH
KONSELING


PRODI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
SEMESTER IV
FAKULTAS AGAMA ISLAM



UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH (UNIVA)
MEDAN
TA. 2016


MATERI
No
Sub Materi
Kelompok Pemakalah
1.
Pengertian BK secara Umum dan Agama
Doni Syahputra
Amaluddin
2.
Latar Belakang BK
Anisah
Indah Rahmadia
3.
Prinsip-prinsip dan Asas BK
Umi Kalsum
Nurmita Sari
Trisna Epilia
4.
Guru Agama Sebagai Pendidik dan Pembimbing
Adetya Rosalina Rambe
Irsyad Kurniawan
Lidya Sari
5.
Syarat-syarat Menjadi Guru Konseling
Sri Fahla Indriani
Khaliq Arrazi
6.
Metode BK Agama di Sekolah (Umum) dan Madrasah
Desi Efilia
Suci Putri Utami
7.
Data dalam BK
Tya Khairatul Jannah
Uswatun Hasanah
Asami Ismail
8.
Jenis-jenis Masalah Siswa dan Penyelesaiannya Melalui BK
Tahijal Boang Manalu
Fadli Saragih
9.
Kenakalan Remaja dan Solusinya
Pengertian,
Faktor, dan
Sebab
Nur Khairani
Khoirul
10.

Diana Permata Sari
Halimah Tusya’diah Marpaung
11.

Riska Damayanti
Pahrul Amri
12.

Nurul Anshori
Ari Ahmad Ali

Selasa, 29 Maret 2016

ONTOLOGI - FILSAFAT ILMU

ONTOLOGI

Apa sih Ontologi ?
1. Pengertian Ontologi
Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat tentu juga akan mengalami dinamika dan perkembangan sesuai dengan dinamika dan perkembangan ilmu-ilmu yang lain, yang biasanya mengalami percabangan. Filsafat sebagi suatu disiplin ilmu telah melahirkan tiga cabang kajian. Ketiga cabang kajian itu ialah teori hakikat (ontologi), teori pengetahuan (epistimologi), dan teori nilai (aksiologi). [Cecep Sumarna, 2006:47]
Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu On=being=ada, dan Logos=logic=pemikiran. Jadi, ontologi adalah The Theory of Being Qua Being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan) atau pemikiran mengenai yang ada dan keberadaannya. [Amsal Bakhtiar, 2007:132].
Sedangkan Jujun S. Suriasamantri mengatakan bahwa ontologi membahas apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan perkataan lain suatu pengkajian mengenai yang “ada”. [Jujun S. Suriasumantri, 1985:5]

Jadi dapat disimpulkan bahwa:
 Menurut bahasa, ontologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu On/Ontos=ada, dan Logos=ilmu. Ontologi adalah ilmu tentang hakikat yang ada.
 Menurut istilah, ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan Kenyataan yg asas, baik yang berbentuk jasmani / konkret, maupun rohani / abstrak.

2. Bidang Kajian Ontologi
Ontologi pertama kali diperkenalkan oleh Rudolf Goclenius
Ini nih Poto Om Rudolf
pada tahun 1636 M yang menamai teori tentang hakikat yang ada bersifat metafisis. Dalam perkembangannya, Christian Wolff (1679 – 1754 M) membagi metafisika menjadi dua, yaitu metafisika umum dan metafisika khusus. Metafisika umum dimaksudkan sebagai istilah lain dari ontologi. Sedang metafisika khusus masih dibagi lagi menjadi kosmologi, psikologi dan teologi.[Amsal Bahtiar, 2004:135].Objek kajian ontologi adalah hakikat seluruh kenyataan. Yang nantinya, objek inimelahirkan pandangan-pandangan (point of view) / aliran-aliran pemikiran dalam kajian ontologi antara lain:
Monoisme, Dualisme, Pluralisme, dan Agnotisisme.



3. Aliran-aliran Ontologi
Monoisme
Paham ini menganggap bahwa hakikat yang asal dari seluruh kenyataan itu hanyalah satu saja, tidak mungkin dua, baik yang asal berupa materi ataupun rohani. Paham ini kemudian terbagi kedalam 2 aliran :
1). Materialisme
Aliran materialisme ini menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi, bukan rohani. Aliran pemikiran ini dipelopori oleh Bapak Filsafat yaitu Thales (624-546 SM). Dia berpendapat bahwa sumber asal adalah air karena pentingnya bagi kehidupan. Aliran ini sering juga disebut naturalisme. Menurutnya bahwa zat mati merupakan kenyataan dan satu-satunya fakta. Yang ada hanyalah materi/alam, sedangkan jiwa /ruh tidak berdiri sendiri. Anaximander (585-525 SM). Dia berpendapat bahwa unsur asal itu adalah udara dengan alasan bahwa udara merupakan sumber dari segala kehidupan. Dari segi dimensinya paham ini sering dikaitkan dengan teori Atomisme. Menurutnya semua materi tersusun dari sejumlah bahan yang disebut unsur. Unsur-unsur itu bersifat tetap tak dapat dirusakkan. Bagian-bagian yang terkecil dari itulah yang dinamakan atom-atom. Demokritos (460-370 SM). Ia berpendapat bahwa hakikat alam ini merupakan atom-atom yang banyak jumlahnya, tak dapat di hitung dan amat halus. Atom-atom inilah yang merupkan asal kejadian alam.[ Jujun S. Suriasumantri, 1996:64]

2). Idealisme
Idealisme diambil dari kata “idea” yaitu sesuatu yang hadir dalam jiwa.[Amsal Bakhtiar, 2007:138] Aliran ini menganggap bahwa dibalik realitas fisik pasti ada sesuatu yang tidak tampak. Bagi aliran ini, sejatinya sesuatu justru terletak dibalik yang fisik. Ia berada dalam ide-ide, yang fisik bagi aliran ini dianggap hanya merupakan bayang-bayang, sifatnya sementara, dan selalu menipu. Eksistensi benda fisik akan rusak dan tidak akan pernah membawa orang pada kebenaran sejati.[Cecep Sumarna, 2006:48]
Dalam perkembangannya, aliran ini ditemui dalam ajaran Plato (428-348 SM) dengan teori idenya. Menurutnya, tiap-tiap yang ada di dalam mesti ada idenya yaitu konsep universal dari tiap sesuatu. Alam nyata yang menempati ruangan ini hanyalah berupa bayangan saja dari alam ide itu. Jadi, idelah yang menjadi hakikat sesuatu, menjadi dasar wujud sesuatu.[ Harun Nasution, 1982:53] juga Aristoteles,George Barkeley, Immanuel Kant, Fichte, Hegel dan Schelling.

Dualisme
Aliran ini berpendapat bahwa benda terdiri dari dua macam hakikat sebagai asal sumbernya, yaitu hakikat materi dan hakikat rohani, benda dan roh, jasad dan spirit. Kedua macam hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama azali dan abadi. Hubungan keduanya menciptakan kehidupan dalam alam ini.
Tokoh paham ini adalah Descartes (1596-1650 M) yang dianggap sebagai bapak filsafat modern. Ia menamakan kedua hakikat itu dengan istilah dunia kesadaran (rohani) dan dunia ruang (kebendaan). Ini tercantum dalam bukunya Discours de la Methode (1637) dan Meditations de Prima Philosophia (1641). Dalam bukunya ini pula, Ia menerangkan metodenya yang terkenal dengan Cogito Descartes (metode keraguan Descartes/Cartesian Doubt). Disamping Descartes, ada juga Benedictus de Spinoza (1632-1677 M), dan Gitifried Wilhelm von Leibniz (1646-1716 M).[Amsal Bakhtiar, 2007:142]

Pluralisme
Paham ini berpandangan bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan. Lebih jauh lagi paham ini menyatakan bahwa kenyataan alam ini tersusun dari banyak unsur.
Tokoh aliran ini pada masa Yunani Kuno adalah Anaxagoras dan Empedocles yang menyatakan bahwa substansi yang ada itu terbentuk dan terdiri dari 4 unsur, yaitu tanah, air, api, dan udara.
Tokoh modern aliran ini adalah William James (1842-1910 M) yang terkenal sebagai seorang psikolog dan filosof Amerika. Dalam bukunya The Meaning of Truth, James mengemukakan bahwa tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, lepas dari akal yang mengenal. Apa yang kita anggap benar sebelumnya dapat dikoreksi/diubah oleh pengalaman berikutnya.

Agnotisisme
Paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat benda. Baik hakikat materi maupun ruhani. Kata Agnoticisme berasal dari bahasa Greek yaitu Agnostos yang berarti unknown. A artinya not, Gnoartinya know. Timbulnya aliran ini dikarenakan belum dapatnya orang mengenal dan mampu menerangkan secara konkret akan adanya kenyataan yang berdiri sendiri dan dapat kita kenal. Aliran ini seperti FilsafatEksistensinya Soren Kierkegaar (1813-1855 M), yang terkenal dengan julukan sebagai Bapak Filsafat Eksistensialisme yang menyatakan bahwa manusia tidak pernah hidup sebagai suatu aku umum, tetapi sebagai aku individual yang sama sekali unik dan tidak dapat dijabarkan ke dalam sesuatu orang lain. Berbeda dengan pendapat Martin Heidegger (1889-1976 M), yang mengatakan bahwa satu-satunya yang ada itu ialah manusia, karena hanya manusialah yang dapat memahami dirinya sendiri. Tokoh lainnya adalah, Jean Paul Sartre (1905-1980 M), yang mengatakan bahwa manusia selalu menyangkal. Hakikat beradanya manusia bukan entre (ada), melainkan a entre (akan atau sedang). Jadi, agnostisisme adalah paham pengingkaran/penyangkalan terhadap kemampuan manusia mengetahui hakikat benda, baik materi maupun ruhani.[Amsal Bakhtiar, 2007:148]

4. ASPEK ONTOLOGI
Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu. Dalam kaitan dengan ilmu, aspek ontologis mempertanyakan tentang objek yang ditelaah oleh ilmu. Secara ontologis ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya pada daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia dan terbatas pada hal yang sesuai dengan akal manusia.
Aspek ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan/ditelaah secara :
a. Metodis; Menggunakan cara ilmiah
b. Sistematis; Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhan
c. Koheren; Unsur-unsurnya harus bertautan,tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan
d. Rasional; Harus berdasar pada kaidah berfikir yang benar (logis)
e. Komprehensif; Melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional atau secara keseluruhan (holistik)
f. Radikal; Diuraikan sampai akar persoalannya, atau esensinya
g. Universal; Muatan kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana saja.

5. MANFAAT MEMPELAJARI ONTOLOGI
Ontologi yang merupakan salah satu kajian filsafat ilmu mempunyai beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut:
1. Membantu untuk mengembangkan dan mengkritisi berbagai bangunan sistem pemikiran yang ada.
2. Membantu memecahkan masalah pola relasi antar berbagai eksisten dan eksistensi.
3.Bisa mengeksplorasi secara mendalam dan jauh pada berbagai ranah keilmuan maupun masalah, baik itu sains hingga etika.[ Farina Anis, 2007]






Referensi :

Suhartono, Suparlan.Filsafat Ilmu Pengetahuan.Yogyakarta : Ar-Ruzz. 2005.

Sudarsono., Ilmu Filsafat : Suatu Pengantar, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2001.


Wabillahi Taufiq WalhidayahWassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh#semoga bermanfaat :)

Jumat, 03 Januari 2014

6 Fakta Unik Mengenai Adzan

Setiap hari suara adzan selalu berkumandang, terlebih bagi negara yang mayoritas umatnya beragama islam. Apabila telah dikumandangkan, wajib hukumnya umat muslim di dunia untuk melaksanakan sholat. Dibalik merdunya suara Adzan yang berkumandang, ada keistimewaan tersendiri dari adzan, sehingga bagi muadzin (orang yang menyerukan azan) sekalipun, Allah telah menjanjikan pahala kepadanya. Di balik keistimewaannya, adzan juga menyimpan fakta unik.


1. Kalimat penyeru yang mengandung kekuatan dahsyat
Begitu adzan berkumandang, kaum muslim yang benar-benar beriman dan bertakwa kepada Allah akan segera bergegas ke masjid menunaikan salat. Tanpa sadar syaraf akan memerintahkan tubuh untuk segera menunaikan salat.
Simpul-simpul kesadaran psiko-religius dalam otak umat muslim mendadak bergetar hebat, terhubung secara simultan, dan dengan totalitas kesadaran seorang hamba (abdi). Seakan suara khas adzan telah tertanam dalam alam bawah sadar setiap muslim. Sehingga ketika mendengarnya, indra-indra tubuh mereka lalu bergerak untuk salat. Suara adzan seakan telah menyentuh fitrahnya untuk beribadah.

2. Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar adzan

Banyak kisah perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah yang seringkali menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam. Salah satu sebab yang sering terjadi adalah suara adzan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Seakan fitrah Islam dalam diri mereka terbangkitkan melalui alunan adzan itu.
Kementerian Urusan Agama Turki pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk Islam selama tahun 2011, termasuk 467 wanita, yang berusia rata-rata 30 sampai 35 tahun, dan berasal dari kebangsaan yang berbeda mulai dari Jerman, Maldiva, Belanda, Perancis, Cina, Brasil, AS, Rumania dan Estonia. Mereka adalah turis-turis yang tengah melancong ke Turki.
Di kota Kayseri Turki sendiri, sedikitnya 14 orang telah masuk islam selama empat tahun terakhir, termasuk 10 wanita. Grand Mufti kota Kayseri, Syaikh Ali Marasyalijil menyebutkan umumnya mereka masuk Islam setelah tersentuh mendengar alunan adzan.
Rapper papan atas Amerika Serikat, Chauncey L Hawkins yang populer disapa Loon bahkan mengakui masuk Islam setelah mendengar suara adzan saat dirinya tengah berkunjung ke Abu Dhabi, Dubai.
Masih banyak lagi kisah menyentuh mualaf yang masuk Islam setelah mendengar alunan kumandang adzan.

3. Perintah adzan datang melalui mimpi
Pada awalnya Rasulullah SAW tidak tahu dengan cara yang digunakan untuk mengingatkan umat muslim bila waktu salat tiba. Ada sahabat yang menyampaikan usul untuk mengibarkan bendera, menyalakan api di atas bukit, meniup terompet, dan membunyikan lonceng. Semua saran itu dianggap kurang cocok.

Hingga datanglah sahabat, Abdullah bin Zaid yang bercerita jika dia mimpi bertemu dengan seseorang yang memberitahunya untuk mengumandangkan adzan dengan menyerukan lafaz-lafaz adzan seperti saat ini. Lalu dikabarkanlah perihal mimpi ini kepada Rasulullah. Umar bin Khathab mendengar hal itu dan ternyata dia juga mengalami mimpi yang sama. ”Demi Tuhan yang mengutusmu dengan Hak, ya Rasulullah, aku benar-benar melihat seperti yang ia lihat (di dalam mimpi)”. Lalu Rasulullah bersabda: ”Segala puji bagimu.”
Rasulullah menyetujui untuk menggunakan lafaz-lafaz adzan itu sebagai tanda waktu salat tiba.

4. Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa bersejarah
Selain digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, adzan juga dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah. Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, saat peristiwa penting dalam Islam terjadi, adzan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil menguasai Makkah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan, Bilal bin Rabbah mengumandangkan adzan dari atas Ka’bah.
Peristiwa lain, ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman yang mengakhiri Kekaisaran Romawi Timur, beberapa perajurit Ottoman masuk ke dalam lalu mengumandangkan adzan sebagai tanda kemenangan mereka.

5. Miliaran kali dikumandangkan sejak 14 abad lalu
Adzan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak adzan pertama kali dikumandangkan 14 abad lalu hingga saat ini, tak dapat dihitung berapa juta kali adzan telah berkumandang.

Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari = 511000 hari. Dalam satu hari, adzan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya adzan telah dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang mengumandangkan adzan, jadi adzan telah dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000 kali. Subhanallah!

6. Tak henti dikumandangkan hingga kiamat
Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan terjadi perbedaan waktu solat pada setiap daerah. Ketika adzan telah selesai berkumandang di satu daerah, maka selanjutnya adzan berkumandang di daerah lain.
Satu jam setelah adzan selesai di Sulawesi, maka adzan segera bergema di Jakarta, disusul pula Sumatera. Dan adzan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka adzan mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Dan begitu adzan berakhir di Bangladesh, maka ia ia telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju Bombay dan seluruh kawasan India.

Srinagar dan Sialkot (sebuah kota di Pakistan utara) memiliki waktu adzan yang sama. Perbedaan waktu antara Sialkot, Kota, Karachi dan Gowadar (kota di Baluchistan, sebuah provinsi di Pakistan) adalah empat puluh menit, dan dalam waktu ini, adzan Fajar telah terdengar di Pakistan. Sebelum berakhir di sana, ia telah dimulai di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Adzan kembali terdengar selama satu jam di wilayah Hijaz al-Muqaddas (Makkah dan Madinah), Yaman, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Irak.

Perbedaan waktu antara Bagdad dan Iskandariyah di Mesir adalah satu jam. Adzan terus bergema di Siria, Mesir, Somalia dan Sudan selama jam tersebut. Iskandariyah dan Istanbul terletak di bujur geografis yang sama. Perbedaan waktu antara timur dan barat Turki adalah satu setengah jam, dan pada saat ini seruan shalat dikumandangkan.

Iskandariyah dan Tripoli (ibukota Libya) terletak di lokasi waktu yang sama. Proses panggilan adzan sehingga terus berlangsung melalui seluruh kawasan Afrika. Oleh karena itu, kumandang keesaan Allah dan kenabian Muhammad saw yang dimulai dari bagian timur pulau Indonesia itu tiba di pantai timur Samudera Atlantik setelah sembilan setengah jam.

Sebelum adzan mencapai pantai Atlantik, kumandang adzan Zhuhur telah dimulai di kawasan timur Indonesia, dan sebelum mencapai Dacca, adzan Ashar telah dimulai. Dan begitu adzan mencapai Jakarta setelah kira-kira satu setengah jam kemudian, maka waktu Maghrib menyusul.

Begitu seterusnya adzan terus berkumandang di bumi dan tidak pernah berhenti hingga kiamat terjadi. Subahanallah.

Sumber : Fakta Unik Mengenai Adzan

Selasa, 31 Desember 2013

Perempuan

Perempuan adalah perhiasan yang wajib dilindungi dan dijaga bukan untuk dipamerkan atas nama kreasi dan aktualisasi. Perhiasan paling kekal adalah IMAN dan TAKWA yang mampu mendekatkan Kita kepada Sang Pencipta.
Pesona lahiriyah tidaklah lengkap tanpa utamanya kharisma qolbu yang indah sesuai Islam. Sesungguhnya Kita diciptakan dalam bentuk yang paling sempurna oleh Allah SWT yang Maha Indah.
Wajib Kita memelihara dan melindungi titipan Allah SWT sampai kelak Kita kembali kepadaNya.

Rasul bersabda : "Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh unuk mencari popularitas didunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, dan kemudian membakarnya dengan api neraka", (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah).